Istilah
kepemimpinan dan pemimpin berasal dari kata pimpin yang mengandung beberapa
arti yang erat kaitannya dengan pengertian memelopori, dibagian depan,
menuntun, membimbing, mendorong, mengambil inisiatif, bergerak lebih awal,
mendahului, memberi contoh, menggerak orang lain, mengarahkan orang lain,
memerintah orang lain dan sebagainya.
Sehingga pemimpin (Natural Leader) dapat didefinisikan adalah seseorang yang menggunakan kemampuannya, sikapnya, nalurinya dan ciri-ciri kepribadiannya yang mampu menciptakan suatu keadaan sehingga orang lain yang dipimpinnya dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan.
- 1. Hakekat Pemimpin dan kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggerakkan dan
mengarahkan orang-orang pada tujuan yang dikehendaki oleh pemimpin. Dan
pemimpin memiliki hakikat seperti:
a. Pemimpin atau
orang yang mempunyai kemampuan memengaruhi perilaku orang lain.
b. Pengikut yang
dapat dipengaruhi baik oleh ajakan, bujukan, anjuran, perintah, instruksi,
paksaan dan bentuk lainnya.
c.
Adanya tujuan
yang hendak dicapai.
Budaya Melayu mengajarkan kepemimpinan seseorang
dengan landasan agama dan budaya serta norma sosial yang dianut oleh
masyarakatnya. Asas utama yang dipakainya adalah nilai agama, yakni agama Islam
dijadikan sebagai sandaran dan rujukan. Selanjutnya mengacu kepada nilai adat
istiadat atau adat resam (asli) yang diikuti dengan norma sosial yang diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Figur Pemimpin dalam Budaya Melayu Riau
Dalam pandangan orang Melayu, pemimpin ideal itu
digambarkan ibarat pohon besar yang manfaatnya berdimensi luas, dunia-akhirat.
Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan dibawah ini.
Pemimpin itu
ibarat pohon besar di tengah padang,
Tingginya tampak
dari jauh,
Dekatnya mula
bersua,
Daunnya rimbbun
tempat berteduh,
Buahnya lebat
dapat dimakan,
Batangnya besar
temapt bersandar,
Dahannya kuat
tempat bergantung,
Uratnya banyak
tempat bersila,
Datang tempat
bertanya,
Pergi tempat
berberita,
Undang-undang ke
Madinah.
Payung panji ke
Syurga.
Syarat mendasar yang harus dimiliki seorang calon
pemimpin sesuai dengan yang ditetapkan dalam ajaran Islam yaitu siddiq / cinta kebenaran, Amanah/ dapat dipercaya, Tabligh/ bijaksana dan Fathanah/ cerdas.
3. Kriteria Pemimpin
Orang Melayu memiliki beberapa kriteria untuk itu,
antara lain sebagai berikut;
a.
Dipilih dan
ditunjuk oleh bersebanyak orang. Menurut syaratnya, pantang mengajukan diri
jadi pemimpin. Hal ini merujuk pada sebuah hadist “ Janganlah engkau meminta
kekuasaan, karena jika engkau diberi karena permintaan, engkau akan dibiarkan
sendiri. Namun jika engkau diberi kekuasaan tak atas dasar permintaan, maka
engkau akan diberi pertolongan dalam menunaikannya”.
b.
Ada orang banyak
atau sekumpulan orang yang akan dipimpinnya, sehingga pantang mendahulukan
kepentingan untuk diri sendiri. Fungsinya hanya untuk orang yang dipimpinnya,
sebagaimana azas dasar kata “pimpin” adalah untuk menolong atau membantu.
c.
Ada wilayah
untuk memimpin
d.
Memakai ukuran patut dan pantas untuk menjadi
pemimpin.
e.
Bertanggung
jawab dan dipercaya
4. Sifat Pemimpin
Orang Melayu memiliki kriteria dalam memilih
pemimpin dan memiliki sifat-sifatnya sebagai berikut;
a.
Sebagai pemimpin
banyak tahunya
Seperti ungkapan
dibawah ini;
Tahu duduk pada tempatnya
Tahu tegak pada layaknya
Tahu kata yang berpangkal
Tahu kata yang berpokok
Seorang pemimpin yang
baik haruslah mempunyai banyak pengetahuan. Penguasa harus mengetahui bagaimana
ia harus bersikap, bagaimana ia harus berfikir. Hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah penguasa dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada sekaligus
mencegah munculnya permasalahan baru.
b.
Sebagai pemimpin
banyak tahannya
Seperti ungkapan
dibawah ini;
Tahan berhujan mau berpanas
Tahan bersusah berpenat lelah
Tahan berlenjn tak kering kain
Tahan berteruk sepepak teluk
Penggalan syair diatas
menunjukkan bahwa seorang pemimpin haruslah memiliki mental “bertahan” yang
baik. Ketabahan dan kesabarana menjadi salah satu sifat dari pemimpin. Selain itu,
sikap tawakal juga dianjurkan disini. Kritik-kritik tajam dan keluhan-keluhan
akan banyak ditemui oleh seorang pemimpin, kritik tajam akan sangat tidak tepat
aoabila direspon dengan sikap arogan. Oleh karena itu diperlukan sebuah
ketahanan untuk menerima semua itu dan memikirnya secara mendalam.
c.
Sebagai pemimpin
banyak bijaknya
Seperti ungkapan
dibawah ini;
Bijak menyukat sama papat
Bijak mengukur sama panjang
Bijak menimbang sama berat
Bijak memberi kata putus
Kebijakan adalah sifat
yang mutlah harus dimiliki oleh setiap pemimpin. Oleh karena itu, tradisi
Melayu selalu memposisikan sifat bijak sebagai salah satu sifat utama yang
harus dimiliki oleh seorang raja atau penguasa.
d.
Sebagai pemimpin
banyak cerdiknya
Seperti ungkapan
dibawah ini;
Cerdiknya mengurung dengan lidah
Cerdik mengikat dengan adat
Cerdik menyimak dengan syarak
Cerdik berunding sama sebanding
Cerdik mufakat sama setingkat
Cerdik mengalah tidak kalah
Cerdik berlapang dalam sempit
Cerdik berlayar dalam perahu bocor
Cerdik duduk tidak suntuk
Cerdik tegak tidak bersundak
Kecerdikan disini
sebagai proses pengolahan oengetahuan yang dimiliki untuk mencapai keputusan
yang paling tepat dalam menangani masalah. Sebagai seorang pemimpin, ia pasti
berkutat dengan permasalahan-permasalahan yang komplek. Maka dari itu dibutuhkan
sebuah kecerdikan untuk menghasilkan solusi yang tepat.
e.
Sebagai pemimpin
banyak pandainya
Seperti ungkapan
dibawah ini;
Pandai membaca tanda alamat
Pandai mengunut mengikuti jejak
Pandai menyimpan tidak berbau
Pandai mengunci dengan budi
Dengan memiliki adanya
pengetahuan yang cukup dan dengan kepandaian analitis makka pemimpin harus
cerdik dalam mengambil setiap keputusan. Hal ini karena analisis yang baik
sangat dibutuhkan untuk menjadi pemimpin yang baik.
f.
Sebagai pemimpin
banyak arifnya
Seperti ungkapan dibawah
ini;
Di dalam tinggi ia rendah
Di dalam rendah ia tinggi
Pada jauh ianya dekat
Pada yang dekat ianya jauh
Pengertian Arif menurut
masyarakat Melayu yaitu kemampuan pembawaan diri dalam proses sosialisasi. Seorang
pemimpin akan lebih dihormati apabila ia memiliki kearifan dalam bertindak. Kearifan
yang dimiliki pemimpin akan menambah rasa kepercayaan rakyat.
g.
Sebagai pemimpin
mulia budinya
Seperti ungkapan
dibawah ini;
Berkuasa tidak memaksa
Berpengalaman tidak membodohkan
Berpangkat tidak menghambat
Pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang tidak menyalahgunakan kekuasaannya untuk melakukan
perbuatan sewenang-wenangnya. Karena menurut masyarakat Melayu sifat
sewenang-wenang dalam pemerintah pantang dilakukan oleh seorang pemimpin.