1. Upacara penyemahan Nelayan Terubuk

Upacara penyemahan ikan Terubuk bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nelayan sehingga semua nelayan ikut serta dalam upacara tersebut. Dalam melakukan upacara ini menciptakan kerjasama yang erat antara pemimpin dan rakyat. Upacara ini dipimpin oleh tok bomo dengan memanggil ikan terubuk. Dalam upacara tersebut, tok  bomo dalam keadaan tidak sadarkan diri. Pada saat upacara ini dilakukan menggunakan rakit dibuat dari sampan bolong. Upacara ini peninggalan dari Datuk Laksamana Raja di Laut. 

Namun seiring perkembangan zaman, upacara ini mulai pudar dan ditinggalkan. Selain ketidakpedulian generasi penerus terhadap budaya dan beberapa faktor diantaranya

1) kepercayaan yang telah pudar

2) kurangnya perhatian pemimpin terhadap alat, perlengkapan dan keperluan nelayan

3) berkurangnya rasa persatuan 

4) keterbatasan hubungan antara keturunan Datuk Laksamana Raja di laut dengan pemerintah dan rakyat

5) pemimpin informasl kurang berfungsi

pada upacara penyemahan Nelayan Terubuk apabila ada seorang keturunan Datuk Laksamana Raja di Laut, dan ia mencuci kakinya di laut maka  ikan terubuk akan datang di laut Bukit Batu, dan ketika itu pula para  nelayan atau masyarakat membawa jaring atau alat lainnya untuk menangkap ikan terubuk.

2. Upacara penyembah laut

upacara ini dilakukan untuk memberi persembahan kepada makhluk halus. Dengan dilakukannya upacara ini diharapkan dapat terhindar dari gangguan makhluk halus yang berasal dari laut dan mendapatkan keselamatan dalam menempuh perjalanan laut untuk meminta kesembuhan penyakit yang berasal dari gangguan makhluk halus dari laut. Perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan upacara ini adalah telur, kapur sirih.

Upacara yang dilakukan untuk kesembuhan suatu penyakit disebut juga dengan upacara pembuang Jong atau upacara pembuangan jagat.

3. Tradisi menangkap ikan

Tradisi ini dilakukan ketika keadaan air sungai mendukung untuk dilakukan penangkapan. Penangkapan dilakukan secara bersama-sama (mengopung) dengan mengitari lokasi sungai yang diperkirakan banyak ikan oleh pendayung dan penjala yang berkelompok. Penjala secara bersama-sama melepaskan jalanya agar ikan dapat terjala dan jika mendapatkan ikan atau kebetulan mendapatkan ikan yang besar seperti ikan patin, ikan baung atau yang lainnya.

4. Pesta Pantai

Pesta pantai dilakukan sebagai penyemangat  kebersamaan untuk mengangkat harkat hidup. Kegiatan ini bertujuan sebagai hiburan dan penyadaran masyarakat untuk melestarikan budaya dan mendukung program wisata. Dalam pesta ini diadakan berbagai hiburan seperti lomba sampan layar tradisional, sampan jong, sampan dayung kolek, dayung kayak, dan gasing.